Berdasarkan
pengalaman saya mengkonsumsi kefir kira-kira hampir 4 (empat) tahunan, untuk
mendapatkan “ bibit kefir “ yang
baik, gampang-gampang susah. Kenapa
penting mengenai “ bibit kefir “
yang baik, karena dengan “ bibit kefir
“ yang baik, akan mendapatkan
kefir/kefir bening yang akan kita konsumsi yang baik juga, dalam artian baik
dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dengan
menggunakan “ bibit kefir “ yang
baik, akan mendapatkan kefir/kefir bening yang akan kita konsumsi antara 60 –
70 % dari bahan susu murni (susu sapi segar atau susu diamond/beli dari toko),
sementara kalau “ bibit kefir “ nya
kurang baik, hanya akan mendapatkan kefir/kefir bening antara 40 – 60 %,
ditambah kefirnya agak sedikit keputih-putihan seperti susu.
Bibit kefir
yang baik adalah bibit kefir dicirikan
dengan gumpalan pastanya terlihat ada rongga udara, dan kalau kita bilas dengan
air bersih akan terlihat butiran kefirnya (kefiran) yang besarnya hampir
seperti butiran nasi , sementara kalau “ bibit
kefir “ yang kurang baik, dicirkan
dengan gumpalan pastanya seperti bubur.
Berikut
pengalaman saya selama 4 (empat) tahunan, untuk mendapatkan “ bibit kefir “ yang baik, sebagai berikut :
Bahan-bahan :
Bibit
kefir dan susu murni (susu segar atau susu greenfields atau merk susu murni lainnya yang diolah pabrik seperti diamond, indomilk, cap bendera dll).
Susu segar
(susu sapi) untuk lebih amannya, sebaiknya dipasteurisasikan terlebih dahulu
selama 15 sampai 20 detik ( dipanaskan sampai mendidih selama antara 15 sampai
20 menit), lalu didinginkan secara alami.
Susu diamond
(susu sapi yang telah dipasteri-sasikan) yang biasa dapat dibeli di Supermarket
yang besar-besar (green filed, indomilk, diamond, frisian flag), dan perlu diketahui harganya jauh lebih mahal dari pada susu
segar. Untuk susu segar, jika kita merasa meragukan kehigienisan/kebersihan/kesehatan dari si produsen susu tersebut, sebaiknya dipasteurisasikan/dipanaskan terlebih dahulu lalu didinginkan, sebelum dicampurkan dengan bibit kefir / kefir grains.
Peralatan :
Untuk
peralatan diupayakan yang terbuat dari plastic, seperti toples/keler, saringan,
corong, pengaduk, botol.
Cara Membuat :
Pertama
Bibit kefir (1
ons) dicampurkan dengan 2 (dua) liter susu murni (susu sapi segar atau susu murni olahan pabrik seperti green fields, indo milk, frisian flag, dll) dalam toples/keler, kemudian aduk sampai merata, dan setelah itu tutup (jangan terlalu rapat)
dan disimpan di ruangan yang gelap dengan suhu kamar selama 48 jam, (empat puluh delapan) jam atau paling lama 72 (tujuh puluh dua) terjadi proses fermentasi antara bibit kefir dengan bahan susu
sapi segar atau susu murni. Diupayakan tidak lebih dari 72 jam, karena kalau lebih, bibitnya bisa rusak, atau kalaupun tidak, kadar gula laktosa yang dikendaki menjadi lebih tinggi, dari kadar gula laktosa yang kita kehendaki.
Kedua
Setelah proses fermentasi selama 48 jam, akan terlihat ada dua bagian, yaitu bagian atas (putih menggum-pal seperti pasta) yang merupakan bagian untuk dijadikan bibit selanjutnya dan bagian bawah (bening kehijau-hijau atau bening kekuning-kuningan) merupakan kefir/kefir bening yang nantinya akan dikonsumsi untuk membantu kesehatan kita menjadi lebih baik dan lebih segar.
Yang
bagian atas sebaiknya diambil pakai
saringan yang permukaannya bisa masuk kedalam permukaan toples/keler secara
pelan-pelan, kemudian tiriskan sampai tetesan kefir beningnya tidak netes lagi
kebawah. Lakukan berkali-kali sampai bibit yang bagian atas habis, dan bibit
yang diambil dari bagian atas itulah merupanan bibit yang cukup baik untuk
digunakan sebagai bibit kefir sebagai stater untuk pembuatan kefir selanjutnya.
Atau bisa juga dengan cara dituangkan secara pelan-pelan, sampai kefir beningnya (bagian bawah), turun ketempat yang kita siapkan. Sementara kalau ada bibit yang posisinya di tengah atau dibagian bawah, dilakukan juga penyaringan sampai tetesan kefir beningnya tidak ada.
Atau bisa juga dengan cara dituangkan secara pelan-pelan, sampai kefir beningnya (bagian bawah), turun ketempat yang kita siapkan. Sementara kalau ada bibit yang posisinya di tengah atau dibagian bawah, dilakukan juga penyaringan sampai tetesan kefir beningnya tidak ada.
Ketiga
Sebaiknya
bibit kefir yang diambil dari bagian atas dipisahkan dari bibit kefir yang
diambil dari bagian tengah atau bawah seperi dijelaskan pada butir 2, karena
bibit kefir yang diambil pada bagian teratas, adalah merupakan bibit kefir yang
baik, dan jangan lupa kalau mau disimpan harus diberi susu bubuk putih (dancow
atau yang lainnya), sebagai bahan makanan bagi bibit kefir itu sendiri,
sementara tempat peyimpanan bibit kefir yang belum digunakan, disimpan pada
kulkas, tetapi tidak difrezernya.
Untuk
bibit kefir yang diambil dari bagian tengah atau bagian bawah, bisa gunakan
lagi atau dikonsumsi langsung (bagi yang berpenyakit osteoporosis), atau
dibuang, karena bibitnya kurang baik atau produktifitas kefir/kefir beningnya
sedikit.
Keempat
Kefir/kefir
bening yang hasil saringan kemudian dimasukan kedalam botol-botol dan
selanjutnya disimpan dalam kulkas. Penyimpanan dalam kulkas (bukan dalam
frezernya), paling lama 2 (dua) bulan.
Catatan :
Pada
pertama kali saya belajar membuat kefir, dari hasil memperjari panduan yang ada
menginformasikan bahwa pada proses fermentasi ke 24 jam, harus diaduk dengan
maksud untuk memberikan makan yang merata pada bibit kefir, begitu juga pada
waktu yang ke 48 jam, harus diaduk juga.
Pengadukan seperti ini sebenarnya tidak usah dilakukan, karena bibit
kefir yang malah jadi rusak karena pengadukan, terutama pada yang ke 48 jam.
Jadi kesimpulan sementara, berdasarkan hasil pengalaman saya selama 3 (tiga) tahun lebih dalam membuat kefir, pengadukan pada waktu proses fermentasi harus
dihindari, terkecuali pada proses awal pencampuran bibit kefir dengan bahan
susu sapi/kambing segar atau susu diamond..
Demikian sedikit informasi cara mendapatkan bibit kefir yang baik, berdasarkan dari beberapa referensi dan pengalaman saya mengolah kefir selama 3 (tiga) tahun.
Disusun oleh : Agus Hermawan Apandi, Ir (Abah)
Demikian sedikit informasi cara mendapatkan bibit kefir yang baik, berdasarkan dari beberapa referensi dan pengalaman saya mengolah kefir selama 3 (tiga) tahun.
Disusun oleh : Agus Hermawan Apandi, Ir (Abah)
Terima kasih tips nya
BalasHapusPak itu kalo pake susu murni / greenfiels sebaiknya di didihkan slama 10 - 15 menit atau detik ? maaf saya kurang jelas
BalasHapusBibit kefirnya dapat dari mana ??
BalasHapus