Senin, 25 Januari 2016

CARA MENDAPATKAN BIBIT KEFIR YANG BAIK



Berdasarkan pengalaman saya mengkonsumsi kefir kira-kira hampir 4 (empat) tahunan, untuk mendapatkan “ bibit kefir “ yang baik, gampang-gampang susah.  Kenapa penting mengenai “ bibit kefir “ yang baik, karena dengan “ bibit kefir  yang baik, akan mendapatkan kefir/kefir bening yang akan kita konsumsi yang baik juga, dalam artian baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.  Dengan menggunakan “ bibit kefir “ yang baik, akan mendapatkan kefir/kefir bening yang akan kita konsumsi antara 60 – 70 % dari bahan susu murni (susu sapi segar atau susu diamond/beli dari toko), sementara kalau “ bibit kefir “ nya kurang baik, hanya akan mendapatkan kefir/kefir bening antara 40 – 60 %, ditambah kefirnya agak sedikit keputih-putihan seperti susu.
Bibit kefir yang baik adalah bibit kefir dicirikan dengan gumpalan pastanya terlihat ada rongga udara, dan kalau kita bilas dengan air bersih akan terlihat butiran kefirnya (kefiran) yang besarnya hampir seperti butiran nasi , sementara kalau “ bibit kefir “ yang kurang baik,  dicirkan dengan gumpalan pastanya seperti bubur.
Berikut pengalaman saya selama 4 (empat) tahunan, untuk mendapatkan “ bibit kefir “ yang baik, sebagai berikut :

Bahan-bahan :
Bibit kefir dan susu murni (susu segar atau susu greenfields atau merk susu murni lainnya yang diolah pabrik seperti diamond, indomilk, cap bendera dll).
Susu segar (susu sapi) untuk lebih amannya, sebaiknya dipasteurisasikan terlebih dahulu selama 15 sampai 20 detik ( dipanaskan sampai mendidih selama antara 15 sampai 20 menit), lalu didinginkan secara alami.
Susu diamond (susu sapi yang telah dipasteri-sasikan) yang biasa dapat dibeli di Supermarket yang besar-besar (green filed, indomilk, diamond, frisian flag), dan perlu diketahui harganya jauh lebih mahal dari pada susu segar. Untuk susu segar, jika kita merasa meragukan kehigienisan/kebersihan/kesehatan dari si produsen susu tersebut, sebaiknya dipasteurisasikan/dipanaskan terlebih dahulu lalu didinginkan, sebelum dicampurkan dengan bibit kefir / kefir grains.

Peralatan :
Untuk peralatan diupayakan yang terbuat dari plastic, seperti toples/keler, saringan, corong, pengaduk, botol.

Cara Membuat :
Pertama
Bibit kefir (1 ons) dicampurkan dengan 2 (dua) liter susu murni (susu sapi segar atau susu murni olahan pabrik seperti green fields, indo milk, frisian flag, dll) dalam toples/keler, kemudian aduk sampai merata, dan setelah itu tutup (jangan terlalu rapat) dan disimpan di ruangan yang gelap dengan suhu kamar selama 48 jam, (empat puluh delapan) jam  atau paling lama 72 (tujuh puluh dua) terjadi proses fermentasi antara bibit kefir dengan bahan susu sapi segar atau susu murni. Diupayakan tidak lebih dari 72 jam, karena kalau lebih, bibitnya bisa rusak, atau kalaupun tidak, kadar gula laktosa yang dikendaki menjadi lebih tinggi, dari kadar gula laktosa yang kita kehendaki.

Kedua

Setelah proses fermentasi selama 48 jam, akan terlihat ada dua bagian, yaitu bagian atas (putih menggum-pal seperti pasta) yang merupakan bagian untuk dijadikan bibit selanjutnya dan bagian bawah (bening kehijau-hijau atau bening kekuning-kuningan) merupakan kefir/kefir bening yang nantinya akan dikonsumsi untuk membantu kesehatan kita menjadi lebih baik dan lebih segar.
Yang bagian atas sebaiknya diambil pakai saringan yang permukaannya bisa masuk kedalam permukaan toples/keler secara pelan-pelan, kemudian tiriskan sampai tetesan kefir beningnya tidak netes lagi kebawah. Lakukan berkali-kali sampai bibit yang bagian atas habis, dan bibit yang diambil dari bagian atas itulah merupanan bibit yang cukup baik untuk digunakan sebagai bibit kefir sebagai stater untuk pembuatan kefir selanjutnya. 
Atau bisa juga dengan cara dituangkan secara pelan-pelan, sampai kefir beningnya (bagian bawah), turun ketempat yang kita siapkan. Sementara kalau ada bibit yang posisinya di tengah atau dibagian bawah, dilakukan juga penyaringan sampai tetesan kefir beningnya tidak ada.

Ketiga
Sebaiknya bibit kefir yang diambil dari bagian atas dipisahkan dari bibit kefir yang diambil dari bagian tengah atau bawah seperi dijelaskan pada butir 2, karena bibit kefir yang diambil pada bagian teratas, adalah merupakan bibit kefir yang baik, dan jangan lupa kalau mau disimpan harus diberi susu bubuk putih (dancow atau yang lainnya), sebagai bahan makanan bagi bibit kefir itu sendiri, sementara tempat peyimpanan bibit kefir yang belum digunakan, disimpan pada kulkas, tetapi tidak difrezernya.
Untuk bibit kefir yang diambil dari bagian tengah atau bagian bawah, bisa gunakan lagi atau dikonsumsi langsung (bagi yang berpenyakit osteoporosis), atau dibuang, karena bibitnya kurang baik atau produktifitas kefir/kefir beningnya sedikit.

Keempat
Kefir/kefir bening yang hasil saringan kemudian dimasukan kedalam botol-botol dan selanjutnya disimpan dalam kulkas. Penyimpanan dalam kulkas (bukan dalam frezernya), paling lama 2 (dua) bulan.

Catatan :
Pada pertama kali saya belajar membuat kefir, dari hasil memperjari panduan yang ada menginformasikan bahwa pada proses fermentasi ke 24 jam, harus diaduk dengan maksud untuk memberikan makan yang merata pada bibit kefir, begitu juga pada waktu yang ke 48 jam, harus diaduk juga.  Pengadukan seperti ini sebenarnya tidak usah dilakukan, karena bibit kefir yang malah jadi rusak karena pengadukan, terutama pada yang ke 48 jam. Jadi kesimpulan sementara, berdasarkan hasil pengalaman saya selama 3 (tiga) tahun lebih dalam membuat kefir, pengadukan pada waktu proses fermentasi harus dihindari, terkecuali pada proses awal pencampuran bibit kefir dengan bahan susu sapi/kambing segar atau susu diamond..

Demikian sedikit informasi cara mendapatkan bibit kefir yang baik, berdasarkan dari beberapa referensi dan pengalaman saya mengolah kefir selama 3 (tiga) tahun.

Disusun oleh : Agus Hermawan Apandi, Ir (Abah)

3 komentar:

  1. Pak itu kalo pake susu murni / greenfiels sebaiknya di didihkan slama 10 - 15 menit atau detik ? maaf saya kurang jelas

    BalasHapus