Senin, 25 Januari 2016

MENGURANGI KANDUNGAN LAKTOSA DALAM KEFIR



Beberapa orang menemukan bahwa mereka tidak toleran terhadap laktosa dan perlu untuk menjaga konsumsi laktosa, bahkan ada yang meminimalisir atau menghindari itu semua karena alergi, atau ada juga yang hanya berusaha untuk menjaga asupan gula mereka secara keseluruhan di cek.
Apapun masalahnya, mungkin kita akan bertanya-tanya, apa isi laktosa kefir, dan apa yang dimaksud laktosa serta apa manfaatnya untuk kita.
Laktosa, adalah gula disakarida yang ditemukan dalam susu dengan kandungan antara 2 – 8 % dari volume susu, dan secara kimia dikenal sebagai C12H22O11.
Laktosa dikenal alergi pada banyak orang. Beberapa orang benar-benar tidak toleran terhadap susu, atau di Indonesia dikenal dengan “ Alergi Susu “, tidak mampu mengkonsumsi gula laktosa susu atau protein casein.

Laktosa, seperti semua gula, adalah karbohidrat.  Siapa saja yang tertarik dalam menurunkan kandungan karbohidrat, mereka karena berkaitan dengan kadar laktosa berbagai produk susu dan susu fermentasi yang mengandung laktosa, seperti kefir.
Semua bibit/bahan budidaya susu (butir kefir, kombucha, scoby, dan lain-lain) mengkonsumsi gula untuk menghasilkan asam dan mikrooraganisme yang menguntungkan yang ditemukan dalam makanan yang telah dibudidayakan, yang biasa kita konsumsi.  Laktosa yang ditemukan dalam susu adalah pasokan makanan utama untuk susu fermentasi/kefir.  Dalam proses budidaya tersebut, banyak menghasilkan laktosa dalam susu dan mengubahnya menjadi asam laktat tajam, kita temukan dalam kefir atau yoghurt.   Karena laktosa yang dikonsumsi adalah dari hasil proses fermentasi, maka setiap produk susu yang dibudidayakan,lebih rendah kadar laktosanya dari kadar laktosa yang ada pada susu itu sendiri.

Ada informasi yang cukup baik untuk disimak, siapapun yang ingin menghindari laktosa dan alasan bahwa begitu banyak orang untuk meminum susu fermentasi, lebih baik dari susu itu sendiri (susu awal).

Cara menurunkan kandungan laktosa kefir.
Isi laktosa kefir, ditentukan dengan oleh adanya tiga (3) hal, yaitu ;
1. Kangdungan laktosa dari bahan susu yang akan diproses ;
2. Lamanya waktu proses fermentasi
3. Tujuan pemanfaatan susu fermentasi

Dengan memanipulasi ketiga fator, kita dapat mengontrol kadar laktosa dalam kefir yang akan dihasilkan.

Jenis Susu
Ada beberapa pilihan, ketika harus memilih jenis susu untuk membuat kefir. Ada 2 (dua) variable utama yaitu susu yang berasal dari hewan, dan kandungan lemak yang ada dalam susu itu sendiri, bisa juga susu yang berasal dari nabati (seperti susu kedelai).
Susu sapi diduga banyak mengandung laktosa.  Meskipun hal ini benar, itu tidak signifikan lebih mengandung laktosa, dari pada susu dari hewan lain, seperti kambing atau domba.  Kedua susu tersebut, yaitu susu sapi dan susu kambing mengandung laktosa 4,7 %, sedangkan susu domba mengandung 4,6 %.

Lamanya pemrosesan/fermentasi kefir
Ketika dalam pemrosesan/fermentasi dari bahan susu murni (susu sapi/susu kambing/ susu domba), dimana kadar laktosa susu dan mengubahnya menjadi bermacam-macam micro-organisme seperti probiotik dan asam.   Semakin lama pemrosesan/ fermentsasi, semakin laktosa mengkonsumsi gula, dan akan lebih asam dikarena kadar keasamannya yang dihasilkan lebih tinggi.  Jadi salah satu indikator yang baik, seberapa banyak laktosa dalam bibit kefir, adalah jumlah asam dalam produk akhir.  Lebih asam hadir dalam kefir menyamai ke Tangeir Kefir.
Untuk mendapatkan susu fermentasi/kefir rendah laktosa, sebaiknya waktu kultur/proses fermentasi dari 24 sampai dengan 28 Jam dengan suhu kamar dari 65 sampai denga 80 o Fanreheit (dianjurkan).

Jatuh tempo kefir
Setelah susu murni (sapi/kambing/domba) difermen-tasikan dengan bibit kefir/krfir grains selama minimal 24 jam,  seperti yang direkomendasikan di atas, maka kita dapat mengambil satu langkah terakhir untuk memastikan bahwa kadar laktosa dalam susu fermentasi/kefir adalah serendah mungkin.  Langkah ini disebut “Jatuh Tempo” atau “pematangan”.

Apabila kita sensitive terhadap laktosa alias “alergi susu” tentunya hal ini akan berhubungan langsung dengan kesehatan kita, maka kita harus hati-hati, karena kita yang menentukan apakah keadaan kefir kita itu rendah laktosa, sehingga kefir kita dapat dikonsumsi secara baik, aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
Banyak orang yang berjuang dengan laktosa/alergi susu, dengan cara mengkonsumsi kefir rendah laktosa, meskipun awalnya dengan mencoba, tapi ini diperlukan konsultasi dengan ahli kesehatan, untuk kelanjutannya, jika ini adalah masalah kesehatan.

Disunting oleh : Ir. Agus Hermawan Apandi (Abah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar