Kamis, 10 Oktober 2013

KEFIR VS OSTEOPOROSIS DAN MALARIA



Sebagian besar proses kesembuhan atau proses penjagaan kesehatan adalah sesuatu yang bisa di ilmia’ahkan.  Kesembuhan dari suatu penyakit yang berdasarkan keajaiban, sebenarnya hanyalah keterbatasan akal dan keterbatasan kemampuan kita untuk memahami dan mengetahui proses yang terjadi, bukan karena adanya mu’jizat.
Kefir adalah substansi yang secara ilmiah merupakan pangan fungsional yang luar biasa. Manfaat kefir dapat diterangkan secara ilmiah, walaupun masih banyak informasi-informasinya yang belum didukung dengan penelitian-penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.  Namun demikian bukti-bukti nyata dapat digunakan sebagai suatu pendekatan ilmiah secara sederhana.
Pada kesempatan ini Penulis, mencoba membaca dan menyunting tulisan-tulisan yang khusus, mengulas mengenai  osteoporosis dan malaria.
Semoga bermanfaat.

Memperkuat Tulang dan Mencegah Osteoporosis.
Kalau sudah rutin minum kefir, osteoporosis bisa dicegah, atau diminimalisir.
Kefir, memiliki kandungan kalsium organik yang tinggi.  Selain itu juga mengandung magnesium.  Kombinasi kalsium organik dan magnesium pada kefir, sangat baik untuk mencegah atau meminimalisir pengeroposan tulang.  Dalam istilah medis, pengeroposan tulang disebut osteoporosis.  Tulang yang sudah terkena osteoporosis, akan mengeropos.
Osteoporosis terjadi karena tubuh kekurangan asupan kalsium.  Hal inin biasa terjadi pada anita yang telah memasuki masa menopause (Tidak haid), dimana aktivitas hormone berubah dan menyebabkan kebutuhan akan kalsium meningkat drastis.  Jika kebutuhan kalsium tidak terpenuhi, maka tubuh akan mengambil kalsium yang sudah ada di tulang.  Inilah pemicu osteoporosis pada ibu-ibu yang sudah memasuki masa menopause.  Tapi pada masa sekarang, masa modern dan masa millennium ini, tidak hanya kaum wanita/ibu menopause yang rentan terhadap osteoporosis.  Semua orang di usia produktif, kini rentan terhadap osteoporosis/keroposnya tulang.  Hal ini disebakan oleh antara lain ; gaya hidup tidak sehat, diet tidak sehat, stress, aktivitas tinggi sementara makan tidak teratur, kurang olah raga dan lain sebagainya.
Kalsium organik pada susu kefir telah diteliti (Wikipedia penelitian IPB) dan diakui sebagai jenis kalsium yang paling mudah dicerna dan diserap oleh tubuh kita.
Itulah sebabnya susu dan kefir sangat diperhitungkan sebagai penyedia kalsium organik yang penting untuk tubuh kita.  Mengkonsumsi  2 ons kefir tiap kari, sudah mencukupi 20 % kebutuhan kalsium harian kita.
Semoga bermanfaat informasi ini.

Mengatasi Malaria
Pada susu (sapi dan manusia) terdapat suatu protein yaitu lactoferrin yang menjaga keberlangsungan sel darah merah serta bersifat antivirus dan anti-mikroba.  Seperti diketahui, malaria terjadi disebabkan oleh mikroba bersel tunggal Plasmodium yang menginfeksi sel darah merah.
Perlu diketahui, bahwa lactoferrin mudah rusak oleh panas, sehingga pembuatan kefir yang peruntukannya, lebih banyak untuk mengatasi atau penyembuhan malaria, sebaiknya susu bahan kefir jangan dipasteurisasikan (dipanaskan sampai dengan 85 derajat C selama 20-30 menit ).
Sejauh ini memanag sapi FH yang diketahui banyak mengandung lactoferrin.  Lactoferrin ini tidak significan pada ruminansia lainnya, tapi sangat significan pada manusia.  Untungnya sebagian besar sapi perah yang ada di Indonesia, memang jenis FH.
Tubuh manusia bisa memproses dan membuat sendiri lactoferrin, asal tersedia bahan baku yang bisa mencukupi kebutuhannya.  Bakan baku lactoferrin yang baik dan sangat mudah didapat, adalah kefir.

Apabila ada, Kefir kolestrum susu sapi akan lebih ampuh untuk mengatasi atau penyembuhan malaria, karena selain lactoferrin, konsentrasi berbagai protein serta zat pembangkit immunnya sangat tinggi.
Mudah-mudahan bermanfaat informasi ini.

Disusun oleh : Ir. Agus Hermawan Apandi (Abah)
Referensi      : http://buletinkefir.blogspot.com
                     : http://cianjurkefir.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar