Kalau
ingat kejadian ini sedikit agak lucu kenapa tidak menjadi lucu? begini
ceritanya :
Pada
suatu hari, istri saya mendapat kiriman paket dari adiknya di Batam, isinya ada
beberapa makanan cemilan anak-anak serta yang lainnya lagi yaitu bibit “ kefir
“ yang dikemas pada tempat seperti makanan agar-agar untuk anak-anak dan di
lengkapi dengan fotocopy mengenai “ kefir “ yang sudah agak kurang terbaca.
Dengan
susah payah saya dan istri mempelajari fotocopy mengenai “ kefir “ yang sudah
kurang terbaca itu, tetapi karena kekurangan informasi dan kawan sharing dalam
hal “ kefir “, untuk sementara
bibit “ kefir “ saya simpan dalam kulkas dan tidak di apa-apakan alias tidak
diolah atau dibiarkan saja.
Pada
tanggal 23 Mei 2013, tepatnya pada hari Kamis pagi, kami sekeluarga mendapat
berita duka dari Adik saya (dari Tasikmalaya), yang mengabarkan bahwa yang
tercinta Bapak Mertua meninggal dunia pada sekitar jam 07 an pagi WIB di
Ciawi-Tasikmalaya, tentunya gegerlah saya dan keluarga, dan yang paling
terpukul adalah istri saya, dengan segala kekuatan saya dan istri mencoba
menghubungi kakak dan adik-adiknya (termasuk adiknya yang di Batam).
Singkat
kata pada tanggal 23 Mei 2013 (ba’da Ashar), saya dan keluarga besar dari
almarhum Bapak Mertua serta handai taulan berkumpul untuk melaksanakan
pemakaman yang tercinta Bapak Mertua, di tempat pemakaman keluarga.
Selesai
ngurusi pemakaman, dilanjutkan dengan tahlilan dan seterusnya tanpa terasa hari
sudah larut malam dengan badan yang terasa pegal dan nyut-nyutan nyeri
dipersedian, tinggalah kami berdua yang belum bisa tidur (saya dan suami
adik ipar (dari Batam), karena tempat
untuk tidur sudah penuh sesak oleh anak, mantu, serta cucu almarhum Bapak
Mertua yang sudah kelelahan.
Untuk
mengisi kekosongan waktu sambil menunggu datangnya sang kantuk dan sang pagi
hari, suami adik ipar (dari Batam) berceritalah mengenai kondisi kesehatannya
sebelum minum “kefir/kefir prima” dan setelah minum “kefir/kefir prima”, begini
lhoooo informasinya :
a. Sebelum
minum “ kefir prima “
1. Kadar
gula darah sangat tinggi di atas 400 san mg/dl.
2. Kadar
koleterol sangat tinggi yaitu diatas 350 mg/dl.
3. Badan
kurus.
4. Susah
tidur.
5. Kurang
nafsu makan.
6. Jalan
terseok-seok, karena terasa sakit dipersendian lutut.
b. Setelah
minum “ kefir prima “ (kurang lebih hampir 2 bulanan).
1. Kadar
gula, subhanallah menjadi normal.
2. Kadar
kolesterol, Alhamdulillah menjadi normal.
3. Badan
menjadi lebih segar dan timbangan bertambah sekitar 5 kg.
4. Tidur
pulas, dan kalau bangun tidur tidak terasa pusing.
5. Nafsu
makan normal, dan ada kecenderungan cepat lapar.
6. Bisa
lari pagi seperti pada waktu masih muda.
Mendengar
cerita seperti itu, saya menjadi tertarik dan teringat akan kiriman paket
“kefir” yang tidak diapa-apakan. Lucukan kan…. yang tadinya tidak tertarik menjadi
tertarik dan saya bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa telah memberikan jalan kepada saya dalam hal per “kefir” an,
ternyata suami adik ipar (dari Batam) membawa bibit “kefir” untuk ibunya yang
kebetulan sudah sakit-sakitan.
Pada
keesokan harinya saya mencari susu sapi murni, dan kebetulan kalau di
Tasikmalaya mudah diperoleh, segeralah saya mempraktekan membuat susu kefir
aliar “kefir prima” yang akhir-akahir ini biasa dikonsumsi suami adik ipar
(dari Batam), sehingga menjadi segar bugar seperti sedia biasanya.
Pada
hari kedua setelah praktek membuat “kefir prima” , saya bisa mencobanya dan
ketika waktu pulang ke Jakarta, saya membawa “kefir prima” dan “bibit “kefir”
lagi karena kuatir bibit kefir yang disimpan di kulkas (di Jakarta) mati.
Sejak
saya meminum “kefir prima”, yaitu pada tanggal 25 Mei 2013 dan sampai saat
membuat tulisan ini, saya tidak terputus meminum “kefir prima” dengan cara
minum 3 kali sehari, alhamdilillah dan subhanallah, badan saya :
a. Sebelum
minum “kefir prima”
1. Hampir
5 (lima tahun) persendian tangan kiri dan kanan terasa sakit, kalau digerakkan,
apalagi kalau menahan beban berat.
2. Hampir
5 (lima tahun) persendian kaki kiri dan kanan terasa sakit, kalau digerakkan,
apalagi kalau pada waktu jalan kaki. Yang menjadi keluhan utama adalah merasa
kurang bahkan tidak nyaman pada waktu melaksanakan ibadah shalat, ketika duduk
diantara dua sujud (Allahuakbar, betapa sakitnya lutut saya).
3. Pada
kaki kiri dan kanan terasa pegal yang amat sangat.
4. Ada
gejala buang air kecil macet-macet alias gejala prostat.
5. Untuk
menanggulangi penyakit saya seperti di atas, biasa minum obat dari dokter yaitu obat penahan sakit “Axorcia” dan ada lagi
obat racikan untuk vitamin persedian. Obat-obat ini saya minum setiap hari.
b. Setelah
minum “kefir prima”
Alhamdulillah dan Subhanallah saya merasa lebih baik,
terutama rasa pegal yang amat sangat
(kalau lagi kumat) sudah mengahilang, gejala
prostat significan akan hilang, rasa nyeri
di persendian kaki dan tangan kiri/kanan mulai berkurang, sehingga dapat
melaksanakan ibadah shalat agak lumayan nyaman dan bisa lebih khusuk lagi,
karena tidak terganggu nyeri.
Satu lagi yang membuat sugestivitas saya terhadap
“kefir/kefir prima” menjadi lebih tinggi, yaitu saya “ tidak meminum lagi obat-obat dari dokter “.
Demikian
singkat cerita, “Kenapa Saya Memenfa’atkan Kefir”.
Insya
Allah dengan perkenan Tuhan Yang Maha Kuasa, saya akan berikan inforrmasi saya
yang berkaitan antara “kefir prima” dengan “penyakit saya”, mudah-mudahan bermanfaat
bagi pembaca Blog “kefirbekasi.blogspot.com”
dan ………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar