Kamis, 28 Januari 2016

MASKER KEFIR DAN KECANTIKAN PARA WANITA



Rajin membersihkan wajah setiap hari, merupakan rutinitas yang biasa dilakukan para wanita di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan wajah dan penampilan secara keseluruhan.

Meskipun rajin dan rutin membersihkan wajah setiap hari, tapi kulit wajah masih tampak kusam ?  Mungkin, bukan salah produk pera-watan wajah (masker) yang digunakan, bisa jadi karena aktivitas yang kurang mendukung, gaya hidup yang tidak sesuai dan level stress yang tinggi yang mengakibatkan kulit anda kehilangan sinarnya atau dalam istilah lain tidak keluar auranya, atau kusam kelihatannya.
Salah satu cara tercepat untuk me-ngembalikan kesegaran kulit wajah, adalah dengan masker.  Masker berguna untuk melancarkan proses regenerasi sel kulit, menutrisi sekaligus menyegarkan kulit.  Selain itu, masker juga dapat menstimulasi peredaran darah pada wajah, membuka pori-pori yang tersumbat, mengangkat sisa kotoran, sisa kosmetik dan debu dari polusi.

Kefir merupakan susu fermentasi yang berasal dari bibit kefir/kefir grains.  Kefir wujudnya agak kental dan memiliki sedikit rasa asam yang unik, yaitu campuran rasa asam, soda dan sedikit rasa alkohol.
Belakangan ini, ternyata kefir juga dapat dijadikan masker wajah para wanita.  Kefir Butter adalah kream kental yang berasal dari kefir, dimana Kefir Butter tersebut mengandung Alpha Hydroxy Acid (AHA) yang berfungsi mengangkat sel-sel kulit yang mati dan memperbaiki jaringan-jaringan antar sel di kulit.  Kefir dapat menstimulasi produksi callogen, yang dapat membantu mengurangi/ menghilangkan garis-garis halus dan keriput di wajah Tentunya hal ini merupakan suatu harapan yang diingin kan oleh para wanita yang senang dan mendambakan kecantikan wajahnya.       AHA juga dapat digunakan sebagai pemutih/ whitening dan menghaluskan kulit wajah, menghilangkan noda, flex hitam dan bekas jerawat di wajah.  Methode ini telah digunakan selama ribuan tahun oleh para ratu dan permaisuri raja dan kaisar di daerah pegunungan Kaukasus dan sekitarnya.
Selain melindungi muka dari radiasi sinar ultra violet atau teriknya matahari, manfaat masker wajah dengan kefir adalah untuk membersihkan kulit muka dan tubuh dari sel-sel kulit yang mati, meremajakan serta menghaluskan dan mempercantik kulit wajah dari luar, dan mencegah timbulnya jerawat.

Cara membuat masker dari Kefir/Yogurt dan Citrus, yaitu :
1.   Campur kefir/yogurt dengan air perasan citrus jenis apapun. Jika kulitnya terlalu berminyak, pilihlah air perasan lemon, tetapi jangan lupa untuk menambahkan sedikit madu.
2.   Tambahkan oatmeal agar campuran tersebut lebih kental.
3.   Oleskan masker tersebut pada wajah anda, biarkan selama 15 menit.
4.   Setelah 15 menit, bersihkan wajah anda dengan air hangat.

Catatan
Mengenai komposisi bahan-bahan masker kefir, yaitu kefir, perasan citrus atau perasan lemon, madu dan oatmeal untuk masing-masing orang akan berbeda-beda, karena karakter kulit muka dari masing-masing orang berbeda.  Maka dari itu, agar mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan karakter dari kulit masing-masing para wanita, disarankan untuk membuat suatu perbandingan-perbandingan komposisi dari bahan-nahan masker kefir di atas, secara bertahap dari campuran yang paling rendah sampai dengan campuran yang pas dan enak di kulitnya masing-masing.
Demikian sekilas info mengenai masker kefir dan kecantikan para wanita. Mudah-mudah bermanfaat, terutama bagi para wanita yang senang dengan kecantikan wajahnya.

Disusun oleh : Agus Hermawan Apandi
Referensi : www.teruskan.com
                 

Senin, 25 Januari 2016

MENGURANGI KANDUNGAN LAKTOSA DALAM KEFIR



Beberapa orang menemukan bahwa mereka tidak toleran terhadap laktosa dan perlu untuk menjaga konsumsi laktosa, bahkan ada yang meminimalisir atau menghindari itu semua karena alergi, atau ada juga yang hanya berusaha untuk menjaga asupan gula mereka secara keseluruhan di cek.
Apapun masalahnya, mungkin kita akan bertanya-tanya, apa isi laktosa kefir, dan apa yang dimaksud laktosa serta apa manfaatnya untuk kita.
Laktosa, adalah gula disakarida yang ditemukan dalam susu dengan kandungan antara 2 – 8 % dari volume susu, dan secara kimia dikenal sebagai C12H22O11.
Laktosa dikenal alergi pada banyak orang. Beberapa orang benar-benar tidak toleran terhadap susu, atau di Indonesia dikenal dengan “ Alergi Susu “, tidak mampu mengkonsumsi gula laktosa susu atau protein casein.

Laktosa, seperti semua gula, adalah karbohidrat.  Siapa saja yang tertarik dalam menurunkan kandungan karbohidrat, mereka karena berkaitan dengan kadar laktosa berbagai produk susu dan susu fermentasi yang mengandung laktosa, seperti kefir.
Semua bibit/bahan budidaya susu (butir kefir, kombucha, scoby, dan lain-lain) mengkonsumsi gula untuk menghasilkan asam dan mikrooraganisme yang menguntungkan yang ditemukan dalam makanan yang telah dibudidayakan, yang biasa kita konsumsi.  Laktosa yang ditemukan dalam susu adalah pasokan makanan utama untuk susu fermentasi/kefir.  Dalam proses budidaya tersebut, banyak menghasilkan laktosa dalam susu dan mengubahnya menjadi asam laktat tajam, kita temukan dalam kefir atau yoghurt.   Karena laktosa yang dikonsumsi adalah dari hasil proses fermentasi, maka setiap produk susu yang dibudidayakan,lebih rendah kadar laktosanya dari kadar laktosa yang ada pada susu itu sendiri.

Ada informasi yang cukup baik untuk disimak, siapapun yang ingin menghindari laktosa dan alasan bahwa begitu banyak orang untuk meminum susu fermentasi, lebih baik dari susu itu sendiri (susu awal).

Cara menurunkan kandungan laktosa kefir.
Isi laktosa kefir, ditentukan dengan oleh adanya tiga (3) hal, yaitu ;
1. Kangdungan laktosa dari bahan susu yang akan diproses ;
2. Lamanya waktu proses fermentasi
3. Tujuan pemanfaatan susu fermentasi

Dengan memanipulasi ketiga fator, kita dapat mengontrol kadar laktosa dalam kefir yang akan dihasilkan.

Jenis Susu
Ada beberapa pilihan, ketika harus memilih jenis susu untuk membuat kefir. Ada 2 (dua) variable utama yaitu susu yang berasal dari hewan, dan kandungan lemak yang ada dalam susu itu sendiri, bisa juga susu yang berasal dari nabati (seperti susu kedelai).
Susu sapi diduga banyak mengandung laktosa.  Meskipun hal ini benar, itu tidak signifikan lebih mengandung laktosa, dari pada susu dari hewan lain, seperti kambing atau domba.  Kedua susu tersebut, yaitu susu sapi dan susu kambing mengandung laktosa 4,7 %, sedangkan susu domba mengandung 4,6 %.

Lamanya pemrosesan/fermentasi kefir
Ketika dalam pemrosesan/fermentasi dari bahan susu murni (susu sapi/susu kambing/ susu domba), dimana kadar laktosa susu dan mengubahnya menjadi bermacam-macam micro-organisme seperti probiotik dan asam.   Semakin lama pemrosesan/ fermentsasi, semakin laktosa mengkonsumsi gula, dan akan lebih asam dikarena kadar keasamannya yang dihasilkan lebih tinggi.  Jadi salah satu indikator yang baik, seberapa banyak laktosa dalam bibit kefir, adalah jumlah asam dalam produk akhir.  Lebih asam hadir dalam kefir menyamai ke Tangeir Kefir.
Untuk mendapatkan susu fermentasi/kefir rendah laktosa, sebaiknya waktu kultur/proses fermentasi dari 24 sampai dengan 28 Jam dengan suhu kamar dari 65 sampai denga 80 o Fanreheit (dianjurkan).

Jatuh tempo kefir
Setelah susu murni (sapi/kambing/domba) difermen-tasikan dengan bibit kefir/krfir grains selama minimal 24 jam,  seperti yang direkomendasikan di atas, maka kita dapat mengambil satu langkah terakhir untuk memastikan bahwa kadar laktosa dalam susu fermentasi/kefir adalah serendah mungkin.  Langkah ini disebut “Jatuh Tempo” atau “pematangan”.

Apabila kita sensitive terhadap laktosa alias “alergi susu” tentunya hal ini akan berhubungan langsung dengan kesehatan kita, maka kita harus hati-hati, karena kita yang menentukan apakah keadaan kefir kita itu rendah laktosa, sehingga kefir kita dapat dikonsumsi secara baik, aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
Banyak orang yang berjuang dengan laktosa/alergi susu, dengan cara mengkonsumsi kefir rendah laktosa, meskipun awalnya dengan mencoba, tapi ini diperlukan konsultasi dengan ahli kesehatan, untuk kelanjutannya, jika ini adalah masalah kesehatan.

Disunting oleh : Ir. Agus Hermawan Apandi (Abah)

KARAKTER KEFIR DALAM MENGATASI DIABETES



Dari beberapa referensi yang Penulis pelajari dan dalami, dapat diinformasikan bahwa susu fermantasi kaya akan khasiat untuk kesehatan tubuh manusia. Hal ini secara gencar di iklankan baik melalui media televisi, media Koran dan lain sebagainya serta yang kita ketahui dan bahkan tanpa sadar kita sudah mengkonsumsinya, yaitu Yakult dan Yogurt.  Ada susu fermentasi yang tidak kalah dalam khasiatnya, bahkan kalau kita cermati lagi dari banyak referensi, ternyata lebih banyak lagi khasiatnya.  Susu fermentasi tersebut adalah Kefir yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita.

Yakult, seperti dinfokan oleh Wikipedia, adalah susu fermentasi dari skim susu yang pertama kali diproduksi oleh Minoru Shirota pada tahun 1930- an. Yakult mempunyai kandungan bakteri ; Lactobacillus Casei yang mempunyai kahsiat diantaranya untuk membantu dalam proses pencernaan, adapun kandungan / komposisinya adalah ;  Gula (sukrosa/dektrosa) untuk menyeim-bangkan asam dengan manis ; susu bubuk skim ; dan perasa alami. Yakult di Indonesia disenangi mulai dari anak sampai orang dewasa, terutama disenangi oleh anak-anak balita.

Yogurt, adalah produk susu yang dihasilkan oleh fermentasi susu dan bakterinya yang dikenal dengan nama “ Yogurt Culture “.  Kandungan bakteri yang ada pada yogurt, adalah bakteri Lactobacillus delbrueckii subsp bulgaricus, L acidophilus dan Strepto-coccus  salivarius subsp, thermophilus dan bifido.  Khasiat atau kandungan dari Yogurt diantaranya : nutrisi kaya protein, kalsium, riboplavin, vitamin B6, dan vitamin B 12.  Orang yang cukup tahan terhadap laktosa, dapat mengkonsumsi yogurt tanpa efek buruk, karena sebagian besar laktosa dalam susu perkursor diubah menjadi asam laktat oleh kultur bakteri yogurt. Dalam perkembangan sekarang-sekarang ini yogurt, sering dihidangkan dalam pesta-pesta pernikahan, sebagai hidangan yang disajikan untuk para tamu undangan dan banyak disenangi oleh anak, tua dan muda.

Kefir adalah pangan fungsional probiotik, terbuat dari susu yang difermentasi dengan kefir grains/bibit kefir, yang mengandung sekitar 40 jenis bakteri (beneficial bakteri) serta ragi yeast yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Kefir bukanlah obat, tetapi dapat mengembalikan kondisi metabolimme basal tubuh pada angka-angka yang sesuai dengan kondisi normal orang sehat yang tidak terkena diabetes (yang digunakan oleh para dokter dalam proses pengamatan “modern”). 
Pada saat sekarang ini, orang sudah mulai menggunakan kefir sebagai obat dan bisa juga dijadikan minuman suplemen, karena dengan kefir orang bisa mengobati seperti penyakit gula (gula basah atau gula kering) atau bahasa medisnya diabetes, penyakit lambung alias maag, asam urat, koleterol, tekanan darah tinggi dan lain-lain penyakit

Beberapa karakter kefir dalam mengatasi diabetes :
1.    Kefir, bukan penurun angka kadar gula darah.  Kefir berfungsi meregulasi metabolisme dalam tubuh menjadi paling sesuai dengan kebutuhan metabolisme saat itu.  Dengan demikian tidak akan terjadi penurunan kadar gula darah yang drastis. Obat modern penurun kadar gula darah, bisa bekerja secara “ brutal “ sampai terjadi hipoglikemik. Ini tidak terjadi bila menggunakan kefir.
2. Setiap orang membutuhkan angka kadar gula darah tertentu yang paling nyaman untuknya.  Banyak kasus, seseorang yang sudah lama terkena Diabetes Melitus/ DM, paling merasa nyaman pada kisaran TGD antara 200 – 250.  Keluhan terjadi bila angka TGD di bawah atau di atas kisaran tersebut.  Namun dalam jangka panjang, biasanya kisaran TGD basal (metabolism basal termodifikasi) ini akan mendekati angka-angka orang normal, bila terus rajin mengkonsumsi kefir, dan menjaga asupan lainnya, serta olah raga secara teratur.
3. Hal terpenting dalam mengatasi Diabetes Melitus bukan di angka TGD, tetapi di parameter kesehatan lainnya, seperti apakah masih ada symptom beser (sering buang air kecil, terutama di malam hari), sering merasa lapar/haus, sulit berkeringat, badan lemas, luka sulit sembuh dan sebagainya.  Bila parameter kesehatan lainnya bagus, tetapi angka TGD masih tinggi, terima saja dulu, itu sebagai suatu kondisi metabolisme basal anda yang baru/telah termodifikasi.
4.   Dalam mengukur TGD puasa dan 2 jam sesudah makan, selalu dilakukan pada hari yang sama untuk setiap pengukuran. Juga apa yang dimakan setelah pengukuran pertama untuk mencapai pada waktu pengukuran kedua, juga harus setara, sehingga tidak terjadi kesalahan penafsiran kondisi kadar gula darahnya.
5.  Kenali karaktristik penyembuhan diabet dengan kefir. Anda harus tahu, bagaimana setelah pengukuran TGD puasa, lalu hanya minum kefir 2 gelas atau 1 gelas, dan ukur 2 jam kemudian, dibandingkan dengan bila mengkonsumsi satu porsi nasi dengan glukosa 100 gram, misalnya.
6.   Patut diingat bahwa walaupun dengan kefir, diabet dapat diatasi, namun kefir tetap bukan obat, melainkan minuman yang sangat menyehatkan.  Bila anda sudah dapat meninggalkan obat modern selama seminggu, hanya minum kefir dan merasa sehat, artinya anda sudah sembuh.
7.  Sejauh mana fungsi kesehatan anda sekarang, cobalah test dengan meninggal mengkonsumsi obat modern, dengan cara dicoba sehari dengan tidak minum obat modern, tetapi tetap minum kefir dengan badan terasa nyaman ; 2 hari dengan tidak minum obat modern, tetapi tetap minum kefir dengan badan terasa nyaman ; terus dan terus tingkatkan lamanya hari meninggal obat modern, tetapi kefir tetap diminum dan badan terasa nyaman, sampai akhirnya obat modern ditinggalkan, minum kefir bisa diturunkan frekwensinya, sepanjang badan terasa nyaman.  Bila bisa terjadi kondisi badan seperti demikian, artinya sudah sembuh.

Demikian sedikit informasi mengenai susu fermentasi yakult, yogurt dan karakter kefir untuk kesehatan kita, mudah-mudah bermanfaat bagi yang membaca blog ini.

Disusun oleh : Ir. Agus Hermawan Apandi (Abah)
Referensi : www. grandkefir.blogspot.com
                   www.dobelden.wordpress.com

CARA MENDAPATKAN BIBIT KEFIR YANG BAIK



Berdasarkan pengalaman saya mengkonsumsi kefir kira-kira hampir 4 (empat) tahunan, untuk mendapatkan “ bibit kefir “ yang baik, gampang-gampang susah.  Kenapa penting mengenai “ bibit kefir “ yang baik, karena dengan “ bibit kefir  yang baik, akan mendapatkan kefir/kefir bening yang akan kita konsumsi yang baik juga, dalam artian baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.  Dengan menggunakan “ bibit kefir “ yang baik, akan mendapatkan kefir/kefir bening yang akan kita konsumsi antara 60 – 70 % dari bahan susu murni (susu sapi segar atau susu diamond/beli dari toko), sementara kalau “ bibit kefir “ nya kurang baik, hanya akan mendapatkan kefir/kefir bening antara 40 – 60 %, ditambah kefirnya agak sedikit keputih-putihan seperti susu.
Bibit kefir yang baik adalah bibit kefir dicirikan dengan gumpalan pastanya terlihat ada rongga udara, dan kalau kita bilas dengan air bersih akan terlihat butiran kefirnya (kefiran) yang besarnya hampir seperti butiran nasi , sementara kalau “ bibit kefir “ yang kurang baik,  dicirkan dengan gumpalan pastanya seperti bubur.
Berikut pengalaman saya selama 4 (empat) tahunan, untuk mendapatkan “ bibit kefir “ yang baik, sebagai berikut :

Bahan-bahan :
Bibit kefir dan susu murni (susu segar atau susu greenfields atau merk susu murni lainnya yang diolah pabrik seperti diamond, indomilk, cap bendera dll).
Susu segar (susu sapi) untuk lebih amannya, sebaiknya dipasteurisasikan terlebih dahulu selama 15 sampai 20 detik ( dipanaskan sampai mendidih selama antara 15 sampai 20 menit), lalu didinginkan secara alami.
Susu diamond (susu sapi yang telah dipasteri-sasikan) yang biasa dapat dibeli di Supermarket yang besar-besar (green filed, indomilk, diamond, frisian flag), dan perlu diketahui harganya jauh lebih mahal dari pada susu segar. Untuk susu segar, jika kita merasa meragukan kehigienisan/kebersihan/kesehatan dari si produsen susu tersebut, sebaiknya dipasteurisasikan/dipanaskan terlebih dahulu lalu didinginkan, sebelum dicampurkan dengan bibit kefir / kefir grains.

Peralatan :
Untuk peralatan diupayakan yang terbuat dari plastic, seperti toples/keler, saringan, corong, pengaduk, botol.

Cara Membuat :
Pertama
Bibit kefir (1 ons) dicampurkan dengan 2 (dua) liter susu murni (susu sapi segar atau susu murni olahan pabrik seperti green fields, indo milk, frisian flag, dll) dalam toples/keler, kemudian aduk sampai merata, dan setelah itu tutup (jangan terlalu rapat) dan disimpan di ruangan yang gelap dengan suhu kamar selama 48 jam, (empat puluh delapan) jam  atau paling lama 72 (tujuh puluh dua) terjadi proses fermentasi antara bibit kefir dengan bahan susu sapi segar atau susu murni. Diupayakan tidak lebih dari 72 jam, karena kalau lebih, bibitnya bisa rusak, atau kalaupun tidak, kadar gula laktosa yang dikendaki menjadi lebih tinggi, dari kadar gula laktosa yang kita kehendaki.

Kedua

Setelah proses fermentasi selama 48 jam, akan terlihat ada dua bagian, yaitu bagian atas (putih menggum-pal seperti pasta) yang merupakan bagian untuk dijadikan bibit selanjutnya dan bagian bawah (bening kehijau-hijau atau bening kekuning-kuningan) merupakan kefir/kefir bening yang nantinya akan dikonsumsi untuk membantu kesehatan kita menjadi lebih baik dan lebih segar.
Yang bagian atas sebaiknya diambil pakai saringan yang permukaannya bisa masuk kedalam permukaan toples/keler secara pelan-pelan, kemudian tiriskan sampai tetesan kefir beningnya tidak netes lagi kebawah. Lakukan berkali-kali sampai bibit yang bagian atas habis, dan bibit yang diambil dari bagian atas itulah merupanan bibit yang cukup baik untuk digunakan sebagai bibit kefir sebagai stater untuk pembuatan kefir selanjutnya. 
Atau bisa juga dengan cara dituangkan secara pelan-pelan, sampai kefir beningnya (bagian bawah), turun ketempat yang kita siapkan. Sementara kalau ada bibit yang posisinya di tengah atau dibagian bawah, dilakukan juga penyaringan sampai tetesan kefir beningnya tidak ada.

Ketiga
Sebaiknya bibit kefir yang diambil dari bagian atas dipisahkan dari bibit kefir yang diambil dari bagian tengah atau bawah seperi dijelaskan pada butir 2, karena bibit kefir yang diambil pada bagian teratas, adalah merupakan bibit kefir yang baik, dan jangan lupa kalau mau disimpan harus diberi susu bubuk putih (dancow atau yang lainnya), sebagai bahan makanan bagi bibit kefir itu sendiri, sementara tempat peyimpanan bibit kefir yang belum digunakan, disimpan pada kulkas, tetapi tidak difrezernya.
Untuk bibit kefir yang diambil dari bagian tengah atau bagian bawah, bisa gunakan lagi atau dikonsumsi langsung (bagi yang berpenyakit osteoporosis), atau dibuang, karena bibitnya kurang baik atau produktifitas kefir/kefir beningnya sedikit.

Keempat
Kefir/kefir bening yang hasil saringan kemudian dimasukan kedalam botol-botol dan selanjutnya disimpan dalam kulkas. Penyimpanan dalam kulkas (bukan dalam frezernya), paling lama 2 (dua) bulan.

Catatan :
Pada pertama kali saya belajar membuat kefir, dari hasil memperjari panduan yang ada menginformasikan bahwa pada proses fermentasi ke 24 jam, harus diaduk dengan maksud untuk memberikan makan yang merata pada bibit kefir, begitu juga pada waktu yang ke 48 jam, harus diaduk juga.  Pengadukan seperti ini sebenarnya tidak usah dilakukan, karena bibit kefir yang malah jadi rusak karena pengadukan, terutama pada yang ke 48 jam. Jadi kesimpulan sementara, berdasarkan hasil pengalaman saya selama 3 (tiga) tahun lebih dalam membuat kefir, pengadukan pada waktu proses fermentasi harus dihindari, terkecuali pada proses awal pencampuran bibit kefir dengan bahan susu sapi/kambing segar atau susu diamond..

Demikian sedikit informasi cara mendapatkan bibit kefir yang baik, berdasarkan dari beberapa referensi dan pengalaman saya mengolah kefir selama 3 (tiga) tahun.

Disusun oleh : Agus Hermawan Apandi, Ir (Abah)